7 Oktober 2013

Sumbar Terbaik Lalu Lintas

PADANG —  Pemerintah Provinsi Sumbar meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama terbaik se-Indonesia. Pemerintah provinsi dinilai sukses membina kabupaten/kota untuk menata lalu lintas yang baik.

Bagi Pemprov Sumbar WTN Wiratama merupakan penghargaan yang pertama di bidang ini. Sedangkan 10 kabupaten/kota yang meraih penghargaan di bidang lalu lintas tersebut yakni, Padang, Padang Panjang, Kota Solok, Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman, Pasaman dan Pesisir Selatan meraih piala WTN. Kemudian Agam dan Tanah Datar meraih plakat WTN.

Dengan perolehan itu 80 persen daerah yang diusulkan Pemprov Sumbar meraih Piala WTN. Sementara syarat meraih WTN Wiratama hanya 50 persen meraih piala WTN dari daerah yang diusulkan. Hasil itu menempatkan Sumbar terbaik, diikuti Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.

“Kita bersyukur dengan komitmen pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan sistem lalu lintas yang lebik baik. Untuk itu ke depan mari kita sepakat untuk memperbaiki sistem angkutan umum,” sebut Gubernur Irwan Prayitno saat melepas piala WTN ke daerah masing-masing di Gubernuran Sumbar, Sabtu (5/10).

Dikatakannya, dari kasat mata saat ini memang masih ada sejumlah ruas jalan yang macet. Jika sudah jam sibuk, terutama traffic light mati, pasti akan terjadi kemacetan. Namun, kemacetan tidak menjadi indikator mutlak dan penilaian WTN, melainkan banyak indikator lain.

“Banyak memang yang mempertanyakan pada saya, kenapa Padang yang jalannya masih macet, kemudian juga memperoleh penghargaan WTN, karena memang indikatornya tidak hanya jalan saja,” ujar Gubernur Irwan Prayitno.

Meski begitu, kekurangan itu harus menjadi motivasi dan koreksi pemerintah daerah ke depan, sehingga mampu menciptakan sistem transportasi yang baik dan nyaman. “Karena yang diumpat masyarakat jika jalannya buruk dan macet, pasti pemerintah daerah,” ujarnya.

Dikatakannya, tahun ini Sumbar hanya mengikuti WTN bidang tertib lalu lintas. Rencananya, tahun depan harus ikut bidang tata kelola angkutan.

“Jangan diartikan kita sekadar mengejar penghargaan, tetapi berlomba memperbaiki layanan bagi masyarakat. Kita benar-benar siapkan angkot, travel, bus yang layak dan memenuhi syarat. Jika kita mampu memberikan layanan transportasi yang baik bagi masyarakat, maka apresiasi akan datang sendiri,” kata Irwan.

Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Sumbar, Mudrika mengatakan sistem pengelolaan lalu lintas Sumbar sebenarnya belum sempurna. Hanya saja dari daerah lain, kabupaten/kota di Sumbar lebih baik. Dengan demikian Sumbar mendapatkan penghargaan atas pengelolaan tersebut.
“Kita bukan sempurna, semua juga masih ada yang kurang. Tapi saat ini kebetulan kita itu lebih baik dari daerah lain,” sebut Mudrika.

Dikatakannya, banyak indikator dalam penilaian WTN tersebut. Selain jalan, juga termasuk kebijakan kepala daerah dalam mengelola lalu lintas. Termasuk gambaran visi misi kepala dareah dalam pengelolaan sistem lalu lintas.

“Banyak indikatornya, tidak hanya kemacetan. Di antaranya, visi misi kepala daerah, apa langkah yang diambil kepala dareah, tingkat kecelakaan dan ketertiban berkendara,” ungkapnya.

Dengan berhasilnya meraih penghargaan tersebut, tahun depan Sumbar akan mengirim sebanyak 14 sampai 16 kabupaten/kota. Dengan begitu akan menjadi motivasi untuk terus melakukan perbaikan sistem transportasi di Sumbar. (401)

Singgalang 7 Oktober 2013