2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

30 November 2012

Sukses, Tanaman Organik Sumbar

Jakarta, Padek – Karya nyata dan dedikasi Gubernur Irwan Prayitno mengembangkan pertanian organik di Sumbar, berbuah penghargaan, Rabu (28/11) lalu, kader PKS ini menerima penghargaan dari Menteri pertanian Suswono saat peringatan ”Bulan Mutu Nasional 2012” di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian.

Peringatan Bulan Mutu merupakan ajang interaksi berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan mutu, baik pelayanan maupun produk pertanian secara on-farm maupun off-farm. ”Dalam konteks komoditi dan produk berupa pangan dan bahan pengan, maka pengertian mutu juga mencakup keamanan pangan. Dengan demikian, bila kita berbicara tentan mutu pangan tidak terlepas dari komoditi pertanian pangan sekaligus juga melekat mengenai keamanan pangannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas, ” ucapnya.
Dinamika sistem keamanan pangan didorong oleh faktor-faktor diantaranya, peningkatan volume dan keragaman komoditi pangan yang diperdagangkan, permintaan masyarakat terhadap perlindungan kesehatan semakin meningkat, perubahan ekologi dan perilaku manusia, pengelolaan dan pendeteksian bahaya semakin canggih, serta perubahan iklim dan cara bertani menyebabkan kemanan pangan selalu berubah.

Untuk menghasilkan suatu mutu produk pertanian yang konsisten, tidak bisa hanya mengandalkan pengendalian penangan produk akhir saja, tetapi harus dikendalikan mulai dari tahapan prapanen sampai siap dikonsumsi (from farm to table). Di tingkat pemerintah, perlu koordinasi dan kerja sama mulai dari penyusunan program dan implementasinya secara terpadu antar eselon I lingkup pertanian mulai dari hulu sampaihilir, termasuk unit eselon I pendukung sepertiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP), dan seterusnya. Sehingga bersama-sama pemangku kepentingan, pembangunan pertanian di Indonesia mampu menghasilkan produk yang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan berdaya saing di pasar global.

”Secara prinsip tanggung jawab pembangaunan pertanian ada di Kementan, tetapi implementasinya kita harus banyak berkoordinasi dengan kementerian lainnya,  misalnya menagngani pembangunan jalan penghubung antar sentra komoditas  dan tujuan pasar, pelabuhan, sumber pembiayaan, tata guna lahan dan sebagainya. Selama ini, belum didukung infrastruktur memadai dan keterpaduan gerak dengan instansi lainnya,” jelasnya.

Masih banyak kasus ekspor komoditi pertanian bisa pekerjaan rumah (PR) kita, untuk segera diselesaikan. Sebut saja, pemotongan otomatis (automatic detention) terhadap kako kita yang di ekspor ke Amerika, karena diklaim mengandung kotoran. Namun, sampai saat ini masih belum dapat kita atasi. ”Untuk itu, Mentan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur pemberlakuan peningkatan kualitas, sehingga menjadi kakao fermentasi sesuai SNI,” tuturnya.

Contoh lainnya adalah ekspor biji pala Indonesia ke Uni Eropa, selama kurun waktu tahun 2009-211, berdasarkan data dari Rapid Alert System on Food and Feed (RASFF) portal Indonesia telah menerima 21 kali notifikasi RASFF terkait kandungan aflatoxin pada pala. Ini ditindaklanjjti dengan inspeksi langsung dari tim Uni Eropa dan Indonesia harus melakukan tindakan perbaikan agar pala yang diekspor memenuhi persyaratan Uni Eropa sehingga ekspor berjalan lancar. Tindakan perbaikan penerapan jaminan mutu di setiap tahapan pasokan, mulai tahap budi daya dan penangan pascapanen di tingkat kelompok tani, penangan tingkat pedagang pengumpul, dan penangan di tingkat eksportir. Hingga, kegiatan ini harus didukung seluruh eselon satu terkait anatar lain Ditjen Perkebunan, Balai Penelitian, Ditjen PPHP, Barantan dan lainnya.

”Pembinaan penerapan jaminan mutu tidak akan berhasil, kalau tidak dibarengi dengan proses pengawasan yang tepat dan terpadu. Terkait pengawasan Kementan, telah membangun jaringan kelembagaan pengawasan yaitu, Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP)  berada di pusat dan yang berada di daerah disebut OKKP daerah. OKKP daerah dibentuk melalui Keputusan Gubernur masing-masing daerah,” paparnya.

Dia mengapresiasi tiga kepala daerah yakni, Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah atas prestasi dalam pengembangan pertanian organik. ”Tanpa dedikasi dan karya nyat kepala daerah tersebut, mustahil pengembangan organik akan sukses seperti saat ini. Pengembagan organik di tiga daerah tersebut telah mampu memberikan nilai tambah terhadap ekonomi petani,” ucapnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, dorongan Pemprov Sumbar mengembangkan pertanian organik adalah membentuk satgas pertanian organik dan mendirikan lembaga sertifikasi organik. Selain itu, pemberian insentif produk Rp250/kg, gerakan satu petani untuk mengurangi katergantungan petani terhadap pupuk buatan, serta gerakan pensejahteraan petani.

Padang Ekspres, 30 November 2012  

29 November 2012

61 Juta Pohon Ditanam Gubernur Dapat Piala

JAKARTA – Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kembali meraih penghargaan dari Pemerintah Pusat. Kali ini peringkat ke-2 pemerintah daerah yang intensif menyukseskan program penanaman satu miliar pohon.

Penghargaan diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Rabu (28/11) di Cengkareng.Jika Gubernur Sumbar juara II, maka juara satu diraih Gubernur Jawa Timur, kemudian Gubernur Jawa Tengah dan Sulawesi Utara. Untuk tingkat kabupaten, juaranya adalah Bupati Grobogan, Kubu Raya dan Minahasa Utara. Juara tingkat kotamadya adalah Walikota Surabaya, Balik Papan dan Metro Lampung.
 
Sejak gerakan Ayo Menanam Pohon dicanangkan pemerintah pada 2010, Pemprov Sumbar sudah merealisasikannya sebanyak 61 juta pohon.
 
Peringatan HMPI dilakukan setiap 28 November dan Bulan Menanam Nasional pada Desember ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 24/2008.
 
Tema peringatan HMPI dan BMN tahun ini, “Hutan Kota Mendorong Terwujudnya Indonesia Hijau.”
Pemilihan tema ini dimaksudkan Indonesia konsisten melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya hutan sebagai inti penggerak perekonomian, penyediaan lapangan kerja bagi rakyat, pengentasan warga dari kemiskinan, dan ramah lingkungan.
 
Presiden SBY menanam pohon manglid, Ani Bambang Yudhoyono menanam sempur, Wakil Presiden Boediono menanam tanjung, Herawati Boediono menanam kenari, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menanam cempaka, dan Soraya Zulkifli Hasan menanam sawo kecik. Turut menanam pohon, para pimpinan MPR, DPR, dan DPD.
 
Total pohon yang akan ditanam di sekitar bandara, lebih kurang 3.000 pohon dan akan serentak dilakukan diseluruh wilayah Indonesia.
 
Irwan Prayitno mengatakan, menanam pohon pada lahan kritis untuk menyelamatan lingkungan. Pada 2011, gerakan menanam pohon tingkat Sumbar dipusatkan di Tiram, Padang Pariaman.
Sedangkan tahun ini, kegiatan menanam pohon dipusatkan di kawasan Danau Singkarak.
“Agenda di Danau Singkarak adalah bagian tak terpisahkan dari komitmen kuat pemerintah daerah dan masyarakat Sumbar untuk memperbaiki lahan kritis,” katanya.
 
Tahun depan, jumlah pohon yang akan ditanam terus ditingkatkan dengan melibatkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, seperti TNI, polri, swasta, organisasi peduli lingkungan , organisasi kepemudaan, organisasi wanita, petani dan komponen masyarakat lainnya.
 
Sedangkan data lahan kritis di Sumbar saat ini masih cukup luas. Paling banyak ditemukan di Limapuluh Kota 112.000 hektare, Kabupaten Solok 53.000 hektare dan Tanah Datar 34.000 hektare.
Baru-baru ini Sumbar juga melakukan kegiatan penanaman pohon Indonesia tingkat Sumbar 2012 mendukung gerakan penanaman satu miliar pohon dan gerakan Singkarak Green, di Lapangan Motorcross Cimurai Kapalo Aia Nagari Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok.
 
Selain itu kegiatan tersebut berdasarkan Keppres no 24 tahun 2008 tentang menanam pohon Indonesia dan peraturan Menteri Kehutanan P.i6/Menhut-II/2012 tentang panduan menanam pohon satu miliar. Kegiatan itu dilaksanakan kerjasama pemerintah daerah dan Korem 032 Wirabraja bersama dengan masyarakat Kabupaten Solok.
 
Gerakan Singkarak Green tersebut dilaksanakan selama 4 tahun telah dimulai 2012 dan selesai 2015 mendatang. Gerakan tersebut diharapkan mampu menangani sekitar 18.000 hektar lahan kritis. (601/401)

Singgalang 29 November 2012

15 November 2012

Gubernur Raih Ksatria Bakti Husada Kartika

Padang, Singgalang
Gubernur Irwan Prayitno terus mengukir prestasi dalam berbagai bidang di tingkat nasional. Kali ini, meraih Ksatria Bakti Husada Kartika. Irwan dinilai berkontribusi dalam pembangunan kesehatan.
 
Penghargaan itu diserahkan Menteri Kesehatan, Nafsiah pada puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48, Senin (12/11) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

Perhatian Irwan dibuktikan melalui berbagai program ke sehatan. Ada 12 indikator kinerja yang harus dicapai di bidang kesehatan. Dari jumlah itu, 11 indikator mencapai target.


“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang be kerja keras, sehingga penghargaan bisa kita raih. Penghargaan ini untuk masyarakat Sumbar,” ujar Irwan Prayitno, Selasa (13/11).

Kepala Dinas Kesehatan, Rosnini Savitri mengatakan, penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika diberikan untuk individu atau perorangan di luar jajaran kesehatan, yang memiliki peran besar dalam pembangunan kesehatan.


Dijelaskan Rosnini, 11 indikator yang memenuhi target itu, diantaranya umur harapan hidup di Sumbar mencapai 71,12 tahun pada 2011. Sedangkan pada 2010 hanya 70,4 tahun.

Berikutnya, angka kematian ibu (AKI) pada 2008 sebesar 212 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) pada 2008 sebesar 28 per 1.000 kelahiran hidup, berhasil diturunkan dan secara nasional sudah mencapai target.

Begitu pula persentase balita kurus (BB/TB) pada 2011 dapat diturunkan menjadi 7,2 persen. Angka ini mencapai target MDGs 2015.

Prestasi lainnya, 100 persen orang dekat dengan HIV/AIDS menerima pengobatan sesuai kebutuhannya. Cakupan imunisasi dasar pada 2011 telah mencapai target 89 persen.


Selanjutnya, persentase penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas juga mencapai 65,02 persen dari target 64 persen.

Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat 68,35 persen dari target 67 persen. Sedangkan pemanfaatan tempat tidur (BOR) di 4 rumah sakit provinsi mencapai 74,02 persen dari target 71 persen.
“Satu indikator lain yang tengah berjalan, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Total Coverage) mencapai 61,67 persen. Pada 2010 realisasinya masih 51,08 persen, sedangkan target yang hendak dicapai pada 2015 adalah 100 persen. Kita optimis bisa mencapainya,” terang Rosnini.

Singgalang 14 November 2012

10 November 2012

Gubernur Sumbar Terima Penghargaan KiHajar 2012

Jakarta – Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno seakan tidak pernah berhenti meraih penghargaan tingkat nasional. Jika beberapa hari sebelumnya dari Kementerian Kehutanan, dan Kementerian ESDM, kini Irwan meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
 
Penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (KiHajar) diberikan Kemendikbud, karena Gubernur Sumbar dinilai peduli dalam memajukan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan. Penghargaan kepada Irwan Prayitno diserahkan langsung Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Jumat (9/11) malam di Aula Kemendikbud.
 
Selain Gubernur Sumbar ada lima Gubernur dan delapan Bupati/Walikota lainnya yang mendapat penghargaan.  “Dengan adanya TIK dalam bidang pendidikan ini, proses pembelajaran akan lebih mudah. Untuk itu kita memberikan apresiasi kepada Gubernur dan Bupati/Walikota yang telah memulai pengaplikasian TIK di dunia pendidikan,” ujar Wakil Menteri Pendidikan, Musliar Kasim saat memberikan kata sambutan.
 
Tentang arti penting TIK dalam dunia pendidikan, Musliar Kasim mengatakan dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka sekolah di berbagai wilayah dapat menyaksikan proses pembelajaran secara serentak. Saat ini TIK telah terhubung ke 120.000 sekolah, dan di masa yang akan datang terus dikembangkan.
 
Di hadapan ratusan orang yang memenuhi aula Kemendikbud, mantan Rektor Unand tersebut langsung mempraktekkan dengan memberikan pelajaran tentang TIK dan pengaruhnya terhadap pembangunan karakter. Kelas maya tersebut dapat disaksikan di beberapa sekolah yang telah terhubung TIK.
“Kita ingin dengan proses pembelajaran menggunakan TIK, di seluruh sudut negeri ini dapat menikmati pendidikan dan teknologi, semoga kita semakin maju” harapnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Musliar Kasim juga mencoba berinteraksi dengan guru dan pelajar yang ada di Bali dan beberapa daerah lainnya. Ada beberapa aspek yang dijadikan penilaian untuk  mendapat penghargaan, seperti pertama berperan aktif dalam peningkatan kompetensi TIK bagi guru SMP, SMA dan SMK. Kedua pengembangan konten pembelajaran berbasis TIK bagi PTK, ketiga pembuatan konten pembelajaran berbasis TIK, pendayagunaan ICT zona kantor, pemanfaatan situs internet, dapodik berbasis web dan yang terakhir gebyar sumbar expo bidang pendidikan.
 
Menanggapi penghargaan yang diraih, Irwan mengatakan ini wujud dari perhatian Pemerintah Sumbar terhadap perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Sumbar. Untuk itu ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kemajuan TIK dalam bidang pendidikan di Sumbar.
 
“Kita akan terus berusaha memajukan dunia pendidikan yang terkoneksi TIK. Apa yang telah kita lakukan akan terus ditingkatkan, bagi sekolah yang masih kurang akan terus dibenahi dimasa yang akan datang,” kata Irwan Prayitno di sela-sela penyerahan penghargaan.
 
Program yang telah diluncurkan 2 tahun yang lewat ini, dinilai Irwan telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan teknologi informasi di dunia pendidikan di Sumbar. Untuk itu lanjutnya, inovasi-inovasi terus dilakukan demi kemajuan dunia pendidikan seperti pembuatan layanan edukasi di dunia maya dan pengembangan teknologi pendidikan.
 
Selain memberikan penghargaan terhadap kepala daerah yang berprestasi dan peduli, Kemendikbud juga memberikan penghargaan terhadap siswa berprestasi dalam perlombaan yang dilakukan sejak bulan September yang lalu. Perlombaan yang dibagi dalam beberapa kategori tersebut dilakukan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan juga ada juga dari umum.
 
Dalam kesempatan tersebut juga akan meresmikan Kelas Maya Portal Rumah Belajar. Kelas Maya merupakan dukungan bagi proses pembelajaran yang lebih terintegrasi, baik dari sisi konten maupun proses interaksi antara guru dan murid. “Kita tahu proses belajar mengajar bergantung dari peran guru. Karena terbatasnya jumlah guru maka guru bisa mengadakan kelas maya, di mana murid bisa memilih guru dari mana saja.  Dan guru juga bisa mengajar murid dari semua pelosok Indonesia,” jelas Kepala Pustekkom Kemendibud, Ari Santoso. [humasprov]

1 November 2012

Gubernur Sumbar Terima Penghargaan dari Kementerian Kehutanan

Jakarta –  Tahun 2012 merupakan tahun prestasi bagi Sumbar. Usai menerima penghargaan energi baru-baru ini, Sumatera Barat kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerima penghargaan dari Kementerian Kehutanan, terkait disahkannya Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu di Sumatera Barat. 17 Gubernur lainnya juga menerima penghargaan yang sama. Prosesi penyerahan dilaksanakan di Gedung Manggala Wana Bakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Rabu (31/10).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sungai perlu dijaga kelestarian dan kemurniannya. Dokumen terpadu ini sebagai pengaturnya. Di samping telah membuat sistem pengelolaan DAS Antokan, yang menjadi penentu penghargaan dimaksud, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mengembangkan pengelolaan DAS lainnya, “Ini dapat menjadi rujukan agar pengelolaan DAS sesuai aturan, sehingga air sungai dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, seperti untuk irigasi, pembangkit PLN, transportasi, mandi/minum dan kegiatan lainnya,” ujar Irwan.


Ditambahkan Gubernur, dokumen perencanaan terpadu tersebut juga dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota beserta dinas terkaitnya, masyarakat Sumbar sendiri dan juga kalangan swasta, sehingga sungai-sungai yang ada di Sumbar dapat difungsikan dengan baik. “Kita berharap tidak ada lagi kegiatan-kegiatan illegal, yang berdampak dan mencemari sungai-sungai kita di Sumbar“ harapnya.