2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

19 Oktober 2012

Realisasi Investasi Sumbar Tumbuh Bagus

PADANG - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Muhammad Chatib Basri menilai realisasi investasi Sumatera Barat tumbuh cukup bagus pada semester pertama 2012 karena sudah mencapai US$27,6 juta.

"Jika dibandingkan dengan sepanjang tahun lalu yang hanya US$22,6 juta, tahun ini baru enam bulan pertama sudah lebih baik," katanya di Padang, Jumat (19/10).

Kepala BKPM berkunjung kerja ke Sumbar dalam rangka pembukaan sosialisasi Implementasi dan Bimbingan Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Menurut dia, terjadi peningkatan nilai investasi Sumbar tahun ini tak terlepas dari minat investor menanamkan modalnya di Sumbar, dan hal ini wujud dari upaya pemerintah provinsi.

Bisa dibayangkan apabila proses perizinan lebih dipermudah, kemudian transparan, cepat sehingga gampang bagi investor untuk menanamkan modalnya, katanya.

Dampaknya investasi Sumbar akan jauh lebih tinggi lagi, kemakmuran masyarakat daerah dan banyak penyerapan tenaga kerja, ujarnya.

Ia mengatakan, 33 provinsi di Indonesia hingga kini sudah menerapkan sistem PTSP termasuk sekitar 105 kabupaten dan kota.

"Makanya diharapkan semua kabupaten dan kota yang belum sudah dapat menerapkan PTSP, sehingga pelayanan lebih sederhana lagi," katanya.

Menyinggung keluhan investor terhadap pelayanan perizinan di Indonesia, menurut dia masih seputar aturan yang tak pasti dan perizinan yang berbelit.

Hal itu tak dapat dipungkiri karena penerapan sistem administrasi modern baru. "Makanya diharapkan melalui PTSP dapat memberi dampak positif. Mudah-mudahan melalui dengan pelayanan yang baik dan cepat investor banyak datang ke Sumbar dan keluhan-keluhan yang ada dapat diatasi," ujarnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengingatkan jajarannya lebih maksimal dalam penerapan PTSP, karena merupakan suatu keharusan dan tak bisa ditawar-tawar.

Menurut dia, dengan segala kemudahan dan proses yang cepat diberikan, nilai investasi daerah akan terus meningkat setiap tahunnya.

"Sejalan dengan itu tentu gencar dalam mempromosikan potensi yang dimiliki penting juga, makanya berbagai kesempatan terus dilakukan dalam dan luar negeri," katanya. (Ant/Ol-3) 
 
mediaindonesia.com 19 Oktober 2012

PDRB Sumbar Meningkat Menjadi Rp98,92 Triliun

Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan laju perekonomian daerahnya terus membaik, yang diukur dari Product Domestic Regional Brutto atau PDRB atas harga berlaku hingga akhir 2011 yang mencapai Rp98,92 triliun.

"Capaian PDRB sebesar itu meningkat 13,41 persen dibanding 2010 yang saat itu hanya Rp87,22 triliun," katanya di Padang, Senin.

Penjelasan tersebut disampaikannya dalam nota pengantar rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafont anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD Sumbar 2013.

Ia menjelaskan kegiatan usaha pertanian tercatat sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Sumbar dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata 24,75 persen per tahun.

Dari sembilan sektor ekonomi penyumbang PDRB, maka pertanian yang memberikan kontribusi terbesar dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata 24,75 persen pertahun, katanya.

Ia memberikan rincian, PDRB sektor pertanian sebesar rata-rata 24 persen itu berasal dari kontribusi lima subsektor yakni, tanaman pangan sebesar 12,79 persen, perkebunan (5,48), peternakan (2,02), kehutanan (1,52) dan subsektor perikanan dengan kontribusi 2,94 persen.

Penyumbang PDRB terbesar kedua Sumbar dalam lima tahun terakhir adalah sektor perdagangan sebesar 17,5 persen terdiri dari subsektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi 16,92 persen, hotel (0,15) dan restoran (0,43).

Penyumbang terbesar ketiga pada sektor jasa-jasa sebesar 15,87 persen, meliputi subsektor jasa pemerintah (10,91) dan jasa swasta (4,97).

Selanjutnya PDRB Sumbar dari kontribusi sektor angkutan dan komunikasi dengan kontribusi PDRB sebesar 14,83 persen dengan rincian subsektor angkutan (12,18) dan komunikasi (2,65).

Sektor-sektor penyumbang PDRB Sumbar lainnya adalah, industri pengolahan dengan kontribusi rata-rata 11,79 persen pertahun, kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 4,96 persen.
Berikutnya, sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi pada PDRB sebesar 3,39 persen dan sektor listrik dan air minum sebesar 1,34 persen. (*)

sitinjaunews.com 16 Oktober 2012

14 Oktober 2012

Gubernur Sumbar Terima Penghargaan Energi Tahun 2012

Jakarta – Sumbar kembali menuai prestasi di tingkat nasional. Pemprov Sumbar dinilai berhasil mendukung program pemerintah pusat dalam hal pengembangan, penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi yang menghasilkan produk nyata sebagai inovasi dan pengembangan teknologi baru.

Penghargaan tersebut diterima oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Jakarta, Jumat malam, (12/10), pada acara Hari Ulang Tahun Kementerian Pertambangan dan Energi yang ke-67 tahun 2012.
Penghargaan energi tahun 2012 diserahkan langsung oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral  Republik Indonesia, Jero Wacik pada Malam Puncak Penganugerahan Energi Nasional.

Penerima penghargaan terdiri dari tiga kategori, penghargaan prakarsa untuk kelompok masyarakat, pratama untuk perusahaan dan penghargaan prabawa untuk stake holder pemerintah kabupaten/kota dan provinsi.
Penghargaan ini sendiri telah melalui penilaian yang sangat ketat oleh tim juri independen, sehingga tidak ada muatan kepentingan. Dan program  yang telah dilaksanakan, benar-benar dinilai telah berjasa luar biasa dan berdampak besar bagi kepentingan masyarakat dan negara.

Dari tiga provinsi di tanah air, hanya Sumatera Barat dan Sulawesi Barat, yang menerima Penghargaan Energi tahun 2012 ini, sementara itu kabupaten kota dua penerima yaitu Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gayo Lues.

Sumbar dengan kekayaan alam yang ada, mempunyai potensi besar di sektor energi baru dan terbarukan. Sumbar dinilai telah berhasil melalui program inovatif-nya, mewujudkan peningkatan rasio elektrifikasi hingga 72 persen, di atas rasio nasional melalui percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan.

Gubernur Irwan Prayitno di sela acara menyatakan tekadnya untuk mewujudkan Sumbar sebagai lumbung energi hijau. Dan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan potensi besar alam, di antaranya, mengembangkan kelistrikan bagi daerah terisolir melalui tenaga matahari, dan tenaga angin. Kemudian membangun sejumlah pembangkit tenaga mikrohydro, melakukan pembinaan desa mandiri energi  dan pengembangan teknologi bio gas.

Mudah-mudah dengan penghargaan ini akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk terus memanfaatkan enegri yang ada di Sumatera Barat, secara baik dan hemat untuk kesejahteraan yang lebih baik dari waktu ke waktu, harapnya.

Kadis ESDM Sumbar, Ir. Marzuki Mahdi, dalam kesempatan itu menyampaikan point penting sambutan Menteri Jero Warcik yang menyampaikan bahwa tradisi penghargaan energi ini akan terus dibudayakan.
Jero berharap tradisi ini bisa pula dilakukan oleh instansi/lembaga dan seluruh elemen bangsa karena sangat terkait dengan budaya kesantunan bangsa yang hakiki. Jero menghimbau para pihak terkait agar lebih proporsional dalam memberikan apresiasi dan kritikan, untuk pembangunan kemajuan bangsa. [humasprov]

12 Oktober 2012

Sumbar Raih dua Penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Padang—Sumbar kembali menorehkan prestasi yang berbuah penghargaan di tingkat nasional. Yang terbaru Sumbar meraih dua penghargaan dalam upaya Pemprov Sumbar meningkatkan konsumsi ikan nasional, yang diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) RI, Sharif Cicip Sutarjo, Kamis (11/10).

Dua penghargaan itu diraih oleh Pemprov Sumbar dan  Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Indonesia (Forikan) Sumbar dalam komitmennya meningkatkan konsumsi ikan Sumbar.

Penghargaan itu langsung diserahkan Menteri Cicip kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diwakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Yosmeri. Sedangkan untuk kategori Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Indonesia (Forikan) Nasional, diterima langsung ketua Forikan Sumbar, Ny Nevi Irwan Prayitno, di Balai Kartini, kemarin.

“Ini sebuah kejutan, sekaligus penghargaan pusat kepada Sumbar. Soalnya Sumbar masuk salah satu daerah di  Indonesia yang punya potensi ikan terbesar. Rupanya potensi itu juga diiringi dengan tingkat komsumsi ikan yang tinggi juga di Sumbar, mungkin ini yang jadi pertimbangan penilaian bagi KsKP,” ungkap Yosmeri saat dihubungi Padang Ekspres, sesaat setelah menerima penghargaan. 

Yosmeri menilai komitmen pemprov menggerakan sektor perikanan sudah cukup kuat. Itu dibuktikan dengan lahirnya beberapa kebijakan dari Pemprov Sumbar untuk memajukan sektor perikanan Sumbar.

Kemudian, Pemprov juga membuka kran investasi bidang perikanan, sehingga sejumlah pelaku usaha perikanan, khususnya untuk tingkat ekspor mulai berminat mengembangkan usahanya di Sumbar.

Contoh itu bisa dilihat dengan adanya usaha ekspor ikan tuna, lalu ekspor kerapu segar dan juga optimalisasi produksi ikan air tawar. “Itu salah satu penilaian KKP,” ulas Yosmeri.    

Sedangkan Forikan Sumbar pantas mendapat penghargaan karena Sumbar merespon program peningkatan konsumsi ikan yang diluncurkan pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Malah untuk mempertegas kebijakan pemprov di sektor kelautan dan perikanan, lanjut mantan Kadis DKP Kabupaten Pesisir Selatan itu, Gubernur Sumbar juga menerbitkan surat keputusan (SK) tentang pencanangan Hari Makan Ikan di Sumbar. 

“Upaya dan dorongan forum tersebut kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan di rumah tangga di Sumbar,” jelasnya.

Selain Sumbar, daerah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat juga dapat penghargaan dari  Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) RI. “Namun dari segi kategori penerimaan, keduanya berada di bawah Sumbar,” kata Yosmeri. (zil)

Padang Ekspres 12 Oktober 2012

5 Oktober 2012

Gubernur Sumbar Bajak Sawah Masyarakat di Pessel

PAINAN – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membajak sawah masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Ini bukan berita bohong!

Bersama Bupati Pesisir Selatan H. Nasrul Abit, Irwan melakukan ‘pembajakan’ terhadap sawah masyarakat di Talang Nagari Kambang, Kamis (4/10). Pembajakan ini justru disaksikan dan diberi aplausan yang meriah dari masyarakat petani yang menyaksikan. 

Ceritanya, Irwan Prayitno bersama Bupati Pessel, H. Nasrul Abit melakukan pencanangan Sekolah Lapang Pertanian Tanam Terpadu (SL PTT) di Kampung Talang Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang. Pencanangan ini sejalan dengan penyerahan bantuan kepada 80 Keltan di Kabupaten Pesisir Selatan bersumber dari Dana Kontijensi Kementerian Pertanian.

Dalam kesempatan itu, Irwan dan Nasrul langsung turun ke sawah menjalankan mesin bajak pengolah sawah di lahan masyarakat. Tak ayal, aksi itu langsung mendapatkan tepuk tangan meriah dari ratusan masyarakat yang menyaksikan.

“Wah, Pak Gubernur sama Pak Bupati langsung turun ke sawah, jadi tambah semangat nih! Mudah-mudahan hasil panen kita tahun ini bisa meningkat,” celetuk seorang petani.

Irwan Prayitno menyatakan, program SL PTT dan pemberian bantuan Dana Kontijensi adalah untuk mendorong pencapaian target produksi beras 884 ribu ton jatah Sumbar dari 10 juta ton target nasional tahun 2014.

“Program ini untuk memacu pencapaian target produksi beras nasional 10 juta ton pada tahun 2014. Sumbar sendiri mendapat target 884 ribu ton,” kata Irwan.

Bantuan dana Kontijensi dari Kementan RI  untuk Provinsi Sumbar tahun ini berjumlah total Rp56 miliar dan disalurkan untuk 880 kelompok tani di 12 kabupaten. Masing-masing kelompok mendapat alokasi bantuan sebesar Rp57 juta. (feb)

padangmedia.com 5 Oktober 2012