2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

18 Februari 2011

Ditunggu Gubernur Untuk Makan Bersama

SUKA DUKA SUPIR SEORANG PETINGGI DAERAH


Padang, Haluan-Ikhlas, patuh dan tertib. Itulah prinsip hidup yang diterapkan oleh supir BA 1, Ahsanunas (36) dalam bertugas. Terlebih ini kali pertamanya ia bekerja untuk melayani orang nomor satu di Sumbar dengan segudang agenda atau pun acara ketimbang menjadi sopir pajabat terdahulu.


Pegawai humas kantor Gubernur serta para wartawan yang posko di sana, bisa saja angkat tangan untuk tidak mengiringi perjalanan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam hari yang bersamaan. Namun, hal itu tak mungkin pula ia lakukan, mencoba berputar arah dan menggantikannya dengan sopir yang lain dalam hari itu juga.

Buktinya, sejak ia bekerja setelah satu bulan Irwan Prayitno dilantik, sampai saat ini belum ada teguran lisan dari pemimpin Sumbar itu terhadap kinerjanya. Tetapi dibalik kesibukannya membawa mobil itu, hari-harinya justru lebih terasa ringan. Kenapa tidak, satu per satu perbatasan lintas daerah yang banyak menghabiskan waktu dan perjalanan antar daerah jauh serta memiliki resiko tinggi, ia lewati dengan canda tawa.

Ternyata, selama diperjalanan Irwan Prayitno dan sopirnya sering bergurau layaknya kakak beradik tanpa mengurangi rasa hormat dan tak melampaui tata krama.

Selain bercerita, Irwan pun sering merintahnya untuk memutarkan lagu dan bernyanyi bersama. Siapa yang menyangka, ternyata mereka berdua memiliki lagu kesukaan dengan judul ”bareh solok”. Itu lagu yang selalu didendangkan oleh Irwan dan sopirnya. Selama ia bekerja menjadi sopir pegawai atau pejabat lainnya sejak awal tahun 2002 sebagai pegawai honorer dan diangkat menjadi PNS tahun 2008, ia tersanjung dengan sikap dan perhatian komandannya yang saat ini.

”Bertahun-tahun menjadi sopir pejabat, baru kali ini pimpinan yang benar-benar perhatian dengan sopirnya, begitu juga dengan ajudan atau polisi yang membawa mobil voreijder (iring-iringan pengawal). Setiap singgah di rumah makan atau dimana pun ia selalu menawarkan kami untuk masuk dan makan,” tuturnya.

\Namun yang sangat mengesankan, ketika ia ditunggu Irwan untuk sama-sama masuk rumah makan. ”Ia rela menanti saya di pintu rumah makan,” jelasnya Uun, sapaan akrabnya.

Dari ketiga anak-anaknya, hanya nama anak terakhirnya yang memberi kesan hingga diberi nama Firma Maulana Putra.

Nama Firma itu singkatan dari Firdaus K dan Marlis, sepasang calon bupati Sijunjung pada tahun lalu. Karena sebelumnya ia membawa Firdaus K (mantan Sekda Pemprov yang juga mantan komandannya) serta pasanganya Marlis ketika hendak berkampanye dalam pemilu Bupati Sijunjung tahun lalu. Ketika sedang bertugas itulah, ia tak sempat mendampingi istrinya dalam bersalin.

Pertama kali ia bekerja di lingkungan pemerintahan sejak awal tahun 2002 sebagai sopir  rumah tangga di kantor Gubernur, dan pindah kebagian Biro Humas Setdaprov pada tahun 2003 dengan lama kerja 6 bulan. Selanjutnya, ia dipindahkan untuk membawa Asrul Mas’ud, mantan Asisten IV selama 3,5 tahun. Lalu berpindah untuk menjadi mantan Sekda Pemprov Yohanes Dahlan, lalu Firdaus K. Dimasa Firdauslah, ia diangkat sebagai PNS. Setelah pemunduran diri Firdaus, selama 3 bulan ia disiapkan di Biro Umum, hingga dipercaya sebagai sopir BA 1 setelah satu bulan Irwan dilantik.

Haluan, 18 Februari 2011

Gubernur Tolak Uang Setoran

Gubernur Irwan Prayitno minta agar tidak mengadu-domba dirinya dengan Wakil Gubernur Muslim Kasim. “IP dan MK satu dalam mengemban amanah rakyat Sumatera Barat.

Padang, Haluan-Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan sikapnya hanya akan mengangkat dan memberhentikan pejabat melalui mekanisme yang jelas dan berdasarkan pertimbangan objektif. Bukan berdasarkan pertimbangan orang dekat, tim sukses, teman sekampung, ataupun karena membayar uang setoran.

Penegasan itu disampaikannya dalam pidato setelah melantik Suprapto sebagai Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Provinsi Sumatera Barat di auditorium Gubernuran, Padang, Kamis (17/2) kemarin. Suprapto berasal dari pejabat eselon III di Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta. Ia menggantikan pejabat lama Doddy Ruswandi yang telah pindah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta.

Gubernur menjamin, pengangkatan pejabat eselon di semua SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) akan dilakukan sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, proses fit and proper test dan uji kemampuan seseorang dalam memangku jabatan.

Namun, dalam penilaian tersebut, gubernur juga memperhatikan nilai kinerja, loyalitas dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah sebagai pelaksanaan visi dan misi gubernur.

Tolak uang setoran
Tak lama setelah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat 15 Agustus 2010, memang deras rumor berhembus di lingkungan Rumah Bagonjong (sebutan kantor gubernur) bahwa Irwan Prayitno –Muslim Kasim akan ‘menghabisi’ pejabat-pejabat semasa Gubernur Gamawan Fauzi-Marlis Rahman. Bahkan pernah diisukan Irwan pernah menyebut hanya sekitar 30 persen pejabat di lingkungan pemprov Sumbar yang akan dipakai.

Tetapi ia pernah pula menyampaikan kabar menyejukan tak lama setelah dilantik, bahwa mutasi atau penggantian pejabat tidak akan ada sampai tahun 2011. Dan itu memang terbukti,   karena hingga enam bulan ia menjabat belum ada mutasi besar-besaran di lingkungan pemerintah daerah Sumatera Barat. Kecuali hanya untuk pengisian jabatan-jabatan yang kosong karena pejabatnya pensiun  atau pindah tugas.

Dalam pidatonya kemarin, Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, pengangkatan pejabat SKPD di pemerintah provinsi tidak sama dengan pengangkatan menteri kabinet oleh presiden. “Kalau di kabinet, berganti presiden berganti pula menterinya. Karena menteri itu jabatan politis. Sedangkan pejabat SKPD di pemerintah daerah adalah jabatan karir,” katanya menegaskan.

Untuk mengisi jabatan politik bisa berasal dari berbagai kalangan, tidak hanya dari pegawai negeri sipil (PNS). Sementara untuk jabatan karier, seperti kepala SKPD di pemda provinsi, harus diisi oleh PNS yang memenuhi syarat-syarat tertentu, dan ada mekanisme dan aturannya.

“Pelantikan hari ini (kemarin-red) merupakan aplikasi dari sistem dan mekanisme yang telah sesuai dengan aturan itu,” kata Irwan.

Mekanisme pengangkatan pejabat tersebut, kata gubernur, memerlukan proses yang panjang. Termasuk proses pengangkatan Kepala Dinas Prasjal dan Tarkim ini. “Saudara Suprapto ditunjuk sesuai dengan kompetensinya, demi memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki Sumbar. Jadi tak ada istilah orang dekat,” jelasnya.

Dalam sambutan itu, Irwan membantah rumor yang berkembang selama ini bahwa ia akan mengganti sebagian besar pejabat lama dan akan memasukkan orang-orang dekat, orang sekampung dan tim sukses sebagai pejabat baru. Ia bahkan menegaskan, dalam seleksi calon pejabat, tidak ada perbedaan yang namanya tim sukses, orang dekat atau orang sekampung.

Di luar faktor-faktor di atas, Irwan juga mengingatkan, dalam setiap pengusulan pejabat, tidak ada uang setoran. “Tidak ada itu. Jika itu (uang setoran) ketahuan , walaupun yang bersangkutan yang terbaik, takkan akan diterima, dan tetap akan diproses sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Jangan Adu Domba IP-MK
Dalam kesempatan tersebut Irwan Prayitno juga mengklarifikasi selentingan yang mengatakan terjadinya perpecahan antara gubernur dengan wakil gubernur, antara Irwan Prayitno dengan Muslim Kasim. Untuk itu ia mengingatkan setiap birokrat di daerah ini, terutama di lingkungan pemerintah provinsi, agar tidak terbawa pengaruh yang menghasut atau mempertentangkan keputusan gubernur dengan wakil gubernur.

“Perlu diketahui, IP dan MK itu adalah satu penerima amanah rakyat Sumbar,” katanya menyebut inisial namanya dan nama wagub. Oleh karena itu, ia mengingatkan semua pejabat agar jangan ada usaha-usaha adu domba. “Jika ketahuan akan diberikan sanksi yang tegas,” sambungnya.

Irwan juga mengajak masyarakat agar berprasangka baik dan membangun hubungan yang lebih harmonis lagi dimasa-masa mendatang. Karena stabilitas pembangunan di daerah ini merupakan tugas bersama.

Suprapto pernah di Sumbar
Kepada Kepala Dinas Prasjal Tarkim yang baru, Suprapto, Gubernur meminta agar bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya, termasuk memperhatikan penataan ruang yang berkualitas dan permukiman yang serasi, seimbang dan layak huni bagi masyarakat daerah ini.

Sebelumnya Suprapto menjabat Kepala Bidang (pejabat eselon IIIa) Peralatan dan Pengujian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Jakarta pada Ditjen Bina Marga Kementerian PU. Ia bukan orang baru di daerah ini karena pernah 10 tahun bertugas di Sumbar. Sebelum berkarir di pusat, Suprapto pernah menjabat Kepala RBO (Regional Bettermen Office) Padang (1993-1996), dan Kepala Subdin Pembangunan Dinas Binamarga Sumbar (1996-200). Pertengahan 2003, ia mendapat tugas sebagai Kasubdit Lampung-Bengkulu Ditjen Binamarga hingga 2005. dari 2005-2007, menjabat Kepala Balai Peralatan Wilayah IV Semarang.

Kepada pejabat lama Doddy Ruswandi, Gubernur mengucapkan terima kasih atas pengabdian di Sumatera Barat selama ini, dan mendoakan sukses di tempat yang baru. ”Kita berkeyakinan bahwa Saudara Doddy dalam dua bulan mendatang dapat menempati eselon I di BNPB Pusat. Diharapkan juga nanti dapat mengemban tugas membantu Sumbar sebagai salah satu daerah rawan bencana,” ujarnya.

Acara pelantikan dan serah terima Jabatan Kepala Dinas Prasjal Tarkim ini juga dihadiri Wakil Gubernur Muslim Kasim, para Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar, para staf ahli gubernur, para asisten serta para mitra kerja Dinas Prasjal Tarkim.

Haluan, 18 Februari 2011

9 Februari 2011

Yang Di Sawah Terkaget

Kunker gubernur Sumbar ke Kabupaten Pasaman yang berlangsung selama 24 jam, rombongan sempat berhenti di sejumlah tempat yang memang tak masuk dalam agenda kegiatan. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah fasilitas pengairan raksasa yakni Bendungan Irigasi Panti Rao. Ditempat tersebut, gubernur, bupati dan rombongan mendengarkan paparan dari Kepala PSDA Provinsi Sumbar Ali Musri terkait penuntasan sekaligus kendala pemanfaatan infrastruktur dimaksud.

Di hadapan bupati, muspida, gubernur menginstruksikan agar dana pemeliharaan bendungan irigasi ini bisa ditingkatkan lagi, agar bisa lebih berfungsi secara maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat banyak khususnya petani.

Usai mengunjungi fasilitas pengairan itu, rombongan meneruskan kegiatan kunker ke Kecamatan Pao Selatan. Dalam perjalanan menuju lokasi Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) Maju Berkarya di Kauman Kecamatan Rao Selatan, rombongan sempat berhenti disejumlah lokasi pertanian.

Di Jorong Suka Damai Nagari Panti, sejumlah petani yang sedang sibuk memanen padi terperangah. Tanpa diduga, para petani tersebut didatangi oleh orang nomor satu di Sumatera Barat dan Kabupaten Pasaman beserta rombongan.

Menurut Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Sumbar, Surya Budhi SH saat melihat hamparan sawah yang begitu luas, gubernur spontan ingin melihat dan berdialog langsung dengan kalangan petani di Kabupaten Pasaman itu, terutama di wilayah Panti Tapus Rao yang terkenal sebagai daerah lumbung beras di kabupaten tersebut.

Tidak hanya di lokasi tersebut, hal yang sama juga terjadi di Beringin, gubernur, bupati dan rombongan juga terhenti pada kolam ikan masyarakat. Tak hanya kagum dengan luas kolam tersebut, namun Irwan juga terkesima dengan ternak ikan masyarakat didaerah itu. Kendati harus meniti jembatan bambu seadanya, namun hal itu tak mengurungkan niat kedua pemimpin daerah itu.

Saat berada di kolam masyarakat, gubernur mengatakan, kolam ikan di Kabupaten Pasaman sangat unik. Tidak hanya luas, namun kondisi alam di Kabupaten Pasaman merupakan berkah bagi petani ikan. Beternak ikan kelihatannya memang berkah dan haknya orang Pasaman,” sebut Irwan pada Bupati Pasaman Benny Utama.

Posmetro, 9 Februari 2011